Jumat, 08 April 2011

HIRSCHSPRUNG


KASUS HIRSCHSPRUNG PADA BAYI BARU LAHIR

Didekat rumah saya ada pasangan suami istri yang nama istrinya:LENI dan suaminya bernama:DONI.Mereka telah dikarunia seorang bayi laki-laki yang bernama:AHCMAD RIDHA dengan BB:2,7kg dab TB:50cm.Ahcmad lahir pada tanggal 21 januari 2011 diRS.M.DJAMIL.Ibuk Leni mengatakan kepada saya dia melahirkan normal.Tetapi  ibu Leni melihat kelainan pada bayinya.dia,mengatakan bayinya setelah lahir tidak dapat  mengeluarkan mekonium(tinja pertama pada BBL).kemudian,ibu Leni juga mengatakan setelah 24jam setelah lahir bayinya tidak bisa BAB,perut menggembung,muntah,diare encer,dan berat badan tidak bertambah.                                                                                                                                                                               Kemudian ibu Leni melaporkan kepada dokter kelainan yang ada pada anaknya.Dokter melakukan pemeriksaan terhadap bayi tersebut dengan melakukan rontgen perut(menunjukkan pelebaran usus besar yang terisi oleh gas dan tinja),dokter melakukan barium enema,kemudian dokter juga melakukan manometri anus(pengukuran tekanan sfingter anus dengan cara mengembangkan balon didalam rectum),yang terakhir dokter melakukan biopsi rectum(menunjukkan tidak adanya ganglion).                                                                                                                                                 Setelah  dokter melakukan pemeriksaan.Dokter mendiagnosa berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik bahwa bayi ibu Ani dan bapak Doni mengalami suatu kelainan bawaan yang bernama HIRSCHSPRUNG(penyumbatan pada usus besar yang terjadi akibat pergerakan usus yang tidak adekuat karena sebagian dari usus besar tidak memiliki saraf yang mengendalikan kontraksi ototnya.Dan dokter mengatakan kepada keluarga bahwa bayi ini harus diobati segera.Dengan tujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat penyumbatan usus,segera lakukan kolostomi sementara.Kolostomi adalah pembuatan pada dinding perut yang disambungkan dengan ujung usus besar.Dokter mengatakan pengangkatan bagian usus yang terkena dan penyambungan kembali usus besar dilakukan setelah bayi ini berusia 6 bulan/lebih.







                                                                                                                                                                                                                   



                MANAJEMEN  ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.”L” DENGAN BAYI YANG MENGALAMI KELAINAN BAWAAN HIRSCHSPRUNG DENGAN PERSALINAN NORMAL DIR.S M.DJAMIL PADANG                                                        TANGGAL  25 JANUARI 2011

                A.DATA
Tanggal 25 januari 2011                                                                                                                                                            Pukul:10.00 WIB

DS:
-ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 21 januari 2011                                                                                                 -ibu mengatakan bayinya setelah lahir tidak dapat mengeluarkan mekonium
-ibu mengatakan setelah 24 jam setelah lahir bayinya tidak bisa BAB
-ibu mengatakan perut bayinya menggembung
-ibu mengatakan bayinya muntah,diarenya encer dan berat badannya tidak bertambah

DO:
-BB:2,7kg
-TB:50cm
-terjadinya penyumbatan pada usus besar
-tidak adanya ganglion
-pelebaran usus besar yang terisi oleh gas dan tinja


B.INTERPRETASI DATA 

DIAGNOSA:
.Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik bahwa anak ini mengalami suatu penyakit                                   kelainan yang bernama HIRSCHSPRUNG

DASAR:
-bayi setelah lahir tidak ada mengeluarkan mekonium
-setelah 24jam setelah lahir bayi tidak bisa BAB
-perut bayi menggembung
-bayinya muntah,diare encer,dan berat badan tidak bertambah

MASALAH:
                Adanya kelainan bawaan pada bayi


C.MASALAH POTENSIAL

                Adanya kelainan bawaan pada bayi yang disebut HIRSCHSPRUNG
D.TINDAKAN SEGERA

                Melakukan KOLOSTOMI (pembuatan pada dinding perut yang disambungkan dengan ujung usus besar).

E.INTERVENSI
-beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
-jelaskan kepada keluarga bahwa gejala yang dialami oleh bayi tersebut adalah sebuah kelainan bawaan yang disebut HIRSCHSPRUNG
-beritahu keluarga tanda-tanda bahaya yang akan dialami oleh bayi jika tidak dilakukan pengobatan segera

F.IMPLEMENTASI
1.Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan,yaitu gejala yang dialami oleh bayi ini adalah sebuah kelainan bawaan yang disebut dengan HIRSCHSPRUNG(penyumbatan pada usus besar)
2.Menjelaskan kepada keluarga gejala yang dialami oleh bayi harus dilakukan tindakan segera dengam melakukan kolostomi
3.Beritahu keluarga jika tidak dilakukan kolostomi segera maka bayi ini bisa meninggal dunia

G.EVALUASI
1.Ibu menjadi tahu kelainan yang dialami oleh bayinya dari hasil pemeriksaan yang disampaikan
2.Keluarga bersedia atas saran dari dokter untuk melakukan kolostomi kepada bayinya.
3.Keluarga paham tentang penjelasan dari dokter tentang tanda-tanda bahaya yang akan terjadi jika tidak dilakukan kolostomi






               
                                                                                                                                                                               
               








PEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan kasus diatas,tindakan yang dilakukan sebaiknya kepada bayi dari Ibu Leni dan Bapak Doni adalah dilakukannya tindakan kolostomi(pembuatan pada dinding perut yang disambungkan dengan ujung usus besar).Setelah,bayi berusia 6bulan/lebih baru dilakukan pengangkatan bagian usus yang terkena dan penyumbatan kembali usus besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar